Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati
GridHot.ID -Kabar duka menyelelimuti sepak bola nasional.
Salah satu talenta mudanya, Alfin Farhan Lestaluhu atau dikenal Alfin Lestaluhu meninggal dunia pada Kamis (31/10/2019) malam di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta.
Sebelumnya, Alfin Lestaluhu mengeluh akibat sakit kepala sejak September lalu.
Ia pun sempat menjalani perawatan di rumah sakit sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Dikutip dari Kompas.com, Alfin meninggal dunia di usianya yang masih sangat mudah, yaitu 15 tahun.
Dikutip dari laman resmi PSSI, Alfin didiagnosa menderita encephalitis (infeksi otak) dengan hypoalbumin.
Alfin merupakan pemain tim nasional Indonesia U-16 yang lahir pada 1 September 2003 di Tulehu, Maluku.
Sebelum memperkuat timnas U-16 Indonesia , ia meniti karir di Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan. Di timnas, Alfin dipercaya mengawal barisan pertahanan dan berposisi sebagai bek sayap kanan.
Ia pun selalu menjadi andalan di skuad tim Garuda Muda. Alfin menjalani debut internasionalnya bersama Timnas Indonesia ketika ia berkompetisi di ajang Piala AFF U-16 2019.
Pada turnamen debutnya itu, ia berhasil membawa Garuda Muda menjadi juara ketiga setelah mengalahkan Thailand.
Perjuangan Alfin untuk mengharumkan sepak bola Indonesia berlanjut saat kualifikasi Piala Dunia U-16 2020.
Alfin berhasil menyumbangkan satu gol saat Timnas Indonesia menang atas Filipina.
Indonesia memastikan lolos ke Piala Dunia U-20 tahun 2021 setelah mempertahankan posisinya sebagai runner-up di babak kualifikasi.
Indonesia juga menjadi satu-satunya wakil dari Asia Tenggala yang akan berlaga di Piala Dunia U-16 2020.
Dikutip GridHot.ID dari Bolastylo, seminggu sebelum Alfin tutup usia, Pelatih timnas U-16 Indonesia, Bima Sakti sempat menjenguk Alfin Lestaluhu ketika masih dirawat di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta.
Momen itu dibagikan Bima Sakti melalui sebuah tulisan disertai video yang diunggah pada akun Instagram pribadi.
Dalam kunjungannya itu, ia mengaku bertemu dengan ayah Alfin, Erwin Syahril Al thaib Lestaluhu yang tetap bersemangat dan selalu tersenyum ketika menjaga sang putra.
Bima Sakti juga mengucapkan terima kasih karena berkat Erwin, Alfin Lestaluhu mampu menjadi pahlawan negara lewat sepak bola.
Lewat Bima Sakti, timnas u-16 Indonesia juga merasa sangat kehilangan atas meninggalnya Alfin.
"Seminggu yang lalu, saya sempat menjenguk Alfin dan bertemu langsung dengan bapak Erwin Syahril Al thaib Lestaluhu orang tuanya Alfin, beliau tetap bersemangat dan selalu tersenyum, seperti orang tua yang lain," tulis Bima Sakti.
"Beliau tetap bersemangat dan selalu tersenyum, seperti orang tua yang lain, beliau pasti bangga anaknya bisa berjuang membela bangsa dan negaranya lewat sepak bola, terimakasih pak Erwin telah mendidik Alfin menjadi anak yang tangguh, kuat fisik maupun mental dalam setiap pertandingan.
"Kami merasa kehilangan sekali, disetiap sesi latihan sebelum memulai kegiatan, kami selalu selipkan doa buat Alfin, agar bisa kembali berlatih lagi bersama timnas U16, bahkan TC kemarin tgl 21 - 30 oktober 2019 di Bekasi," imbuhnya.
Terdapat satu hal yang menarik dengan apa yang diungkapkan Bima Sakti pada saat kunjungannya menjenguk Alfin ketika masih dirawat di rumah sakit.
Mantan kapten timnas Indonesia ini mengaku sengaja tidak memanggil pemain baru yang berposisi sebagai bek sayap.
Hal tersebut dilakukan karena Bima Sakti dan seluruh jajarannya masih sangat yakin bahwa Alfin Lestaluhu akan segera sembuh dan kembali berlatih.
Keputusan yang diambil Bima Sakti itu merupakan rasa hormat tim pada sosok Alfin.
"Kita sengaja tidak memanggil pemain posisi bek kanan, hanya Aditya Rangga, beda dengan posisi yang lain ada 2 atau 3 pemain, karena kami respect dan yakin Alfin bakal sembuh serta kembali berlatih bersama," tulis Bima lagi.
Tak hanya itu, dalam video yang diunggah, Bima membawa sebuah bingkisan khusus untuk ayah Alfin yang saat itu berjaga di rumah sakit merawat putranya.
Bima membawakan ayah Alfin sebuah jaket, agar Erwin tak lekas sakit saat merawat anaknya.
Bima bahkan memakaikan sendiri jaket yang ia bawa ke badan Erwin sembari berpesan untuk menjaga kesehatan.
Akan tetapi, harapan Bima Sakti agar anak asuhnya diberi kesembuhan rupanya berbeda dengan kehendak Tuhan yang telah digariskan kepada Alfin.
Jenazah Alfin rencananya akan dibawa dan dimakamkan di kampung halamannya di Ternate, Ambon.
Selamat jalan, Alfin. Namamu akan selalu dikenang sebagai pahlawan muda sepak bola Indonesia.(*)